Jumat, 21 November 2014

EVALUASI BELAJAR DALAM KONSEP PENDIDIKAN ISLAM



BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Evaluasi dalam pendidikan Islam merupakan cara atau teknik penilaian terhadap tingkah laku peserta didik berdasarkan standar perhitungan yang bersifat komperhensif diseluruh aspek kehidupan mental psikologis dan spiritual religious karena manusia hasil pendidikan islam bukan saja sosok pribadi yang tidak hanya bersikap religious, melainkan juga berilmu dan berketerampilan yang snggup beramal dan berbakti kepada Tuhan dan masyarakat.
Program evaluasi pendidikan ini diterapkan dalam rangka mengetahui tingkat keberhasilan seorang pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran, menemukan kelemahan-kelemahan yang dilakukan, baik berkaitan dengan materi, metode, fasilitas, dan sebagainya.
Dalam makalah ini, kami akan membahas tentang “ Filsafat Alam sebagai Sikap Demitologi dan Idealisme Plato” yang akan kami jelas pada bab selanjutnya.
B.Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian Evaluasi Pendidikan Islam?
2.    Apa tujuan serta fungsi Evaluasi Pendidikan Islam?
3.    Apa saja prinsip-prinsip Evaluasi Pendidikan Islam?
4.    Apa Sistem Evaluasi dalam Pendidikan Islam?
5.    Bagaimana Cara Pelaksanaan Evaluasi Pendidikan Islam?
6.    Apa saja Jenis-jenis serta syarat-syarat Evaluasi Pendidikan Islam?
7.    Apa saja Sifat, Macam-macam, dan Teknik Evaluasi Pendidikan Islam?
C.Tujuan
1.    Mengetahui pengertian Evaluasi Pendidikan Islam.
2.    Mengetahui tujuan serta fungsi Evaluasi Pendidikan Islam.
3.    Mengetahui prinsip-prinsip Evaluasi Pendidikan Islam.
4.    Mengetahui Sistem Evaluasi dalam Pendidikan Islam.
5.    Mengetahui cara-cara Pelaksanaan Evaluasi Pendidikan Islam.
6.    Mengetahui Jenis-jenis serta syarat-syarat Evaluasi Pendidikan Islam.
7.    Mengetahui Sifat, Macam-macam, dan Teknik Evaluasi Pendidikan Islam.

















BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Evaluasi Pendidikan
Evaluasi adalah suatu proses penaksiran terhadap kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan peserta didik untuk tujuan pendidikan. Evaluasi pendidikan Islam adalah suatu kegiatan untuk menentukan taraf kemajuan suatu aktivitas di dalam pendidikan Islam.
B.Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pendidikan Islam
Tujan evaluasi ini adalah untuk mengetahui kadar pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran, melatih keberanian dan mengajak peserta didik untuk mengingat kembali materi yang telah diberikan, dan mengetahui tingkat perubahan perilakunya. Selain itu, program evaluasi bertujuan untuk mengetahui siapa diantara peserta didik yang cerdas dan yang lemah, sehingga yang lemah diberi perhatian khusus agar dia dapat mengejar kekurangannya. Sasaran evaluasi tidak bertujuan mengevaluasi peserta didik saja, tetapi juga bertujuan mengevaluasi pendidik, yaitu sejauh mana ia bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya untuk mecapai tujuan pendidikan islam.
Fungsi evaluasi pendidikan islam adalah membantu peserta didik agar ia dapat mengubah atau mengembangkan tingkah lakunya secara sadar, serta memberi bantuan padanya cara meraih suatu kepuasan bila berbuat sebagaimana mestinya. Di samping itu, fungsi evaluasi juga dapat membantu seorang pendidik dalam mempertimbangkan adequate (cukup memadai) metode pengajaran serta membantu dan mempertimbangkan administrasinya.
C.Prinsip-prinsip Evaluasi Pendidikan Islam
1. Prinsip Kesinambungan (Kontinuitas)
Evaluasi tidak hanya dilakukan setahun sekali, atau per semester, tetapi dilakukan secara terus-menerus, mulai dari proses belajar mengajar sambil memperhatikan keadaan peserta didik tersebut tamat dari lembaga sekolah. Dalam ajaran Islam, sangat diperhatikan prinsip kontinuitas, karena dengan berpegang dengan prinsip ini, keputusan yang diambil oleh seseorang menjadi valid dan stabil (Qs. Fushsilat: 30),
¨bÎ) šúïÏ%©!$# (#qä9$s% $oYš/u ª!$# §NèO (#qßJ»s)tFó$# ãA¨t\tGs? ÞOÎgøŠn=tæ èpx6Í´¯»n=yJø9$# žwr& (#qèù$sƒrB Ÿwur (#qçRtøtrB (#rãÏ±÷0r&ur Ïp¨Ypgø:$$Î/ ÓÉL©9$# óOçFZä. šcrßtãqè? ÇÌÉÈ  
30. Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".
Serta menghasilkan suatu tindakan yang menguntungkan (Qs. Al-Ahqaf: 13-14).
¨bÎ) tûïÏ%©!$# (#qä9$s% $oYš/z ª!$# §NèO (#qßJ»s)tFó$# Ÿxsù ì$öqyz óOÎgøŠn=tæ Ÿwur öNèd šcqçRtøts ÇÊÌÈ   y7Í´¯»s9'ré& Ü=»ptõ¾r& Ïp¨Ypgø:$# tûïÏ$Î#»yz $pkŽÏù Lä!#ty_ $yJÎ/ (#qçR%x. tbqè=yJ÷ètƒ ÇÊÍÈ  
13. Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah[1388] Maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.
14. mereka Itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai Balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.
[1388] Istiqamah ialah teguh pendirian dalam tauhid dan tetap beramal yang saleh.
2. Prinsip Menyeluruh (Komprehensif)
Prinsip yang melihat semua aspek, meliputu: kepribadian, ketajaman hafalan, pemahaman, ketulusan, kerajinan, sikap kerja sama, tanggung jawab, dan sebagainya. Bila diperlukan, masing-masing bidang diberikan penilaian secara khusus, sehingga peserta didik mengetahui kelebihannya dibanding dengan teman-temannya. Hal itu diasumsikan bahwa tidak semua peserta didik menguasai beberapa pengetahuan atau keterampilan sacara utuh. Dalam kondisi inilah maka setiap individu yang berprestasi dapat menerima hadiah, sekalipun pada beberapa bagian ia tertinggal dengan teman-temannya.
3. Prinsip Objektivitas
Dalam mengevaluasi berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak boleh dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat emosional dan irasional. Allah SWT menitahkan agar seseorang berlaku adil dalam mengevaluasi sesuatu, jangan karena kebencian menjadikan ketidakobjektifan evaluasi yang dilakukan (Qs. Al-Maidah: 8).
$pkšr'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#qãYtB#uä (#qçRqä. šúüÏBº§qs% ¬! uä!#ypkà­ ÅÝó¡É)ø9$$Î/ ( Ÿwur öNà6¨ZtB̍ôftƒ ãb$t«oYx© BQöqs% #n?tã žwr& (#qä9Ï÷ès? 4 (#qä9Ïôã$# uqèd Ü>tø%r& 3uqø)­G=Ï9 ( (#qà)¨?$#ur ©!$# 4 žcÎ) ©!$# 7ŽÎ6yz $yJÎ/ šcqè=yJ÷ès? ÇÑÈ  
8. Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
 Nabi Muhammad SAW bersabda, “Andaikan Fatimah binti Muhammad itu mencuri, niscaya aku tidak segan-segan memotong kedua tangannya”. Demikian pula halnya dengan Umar bin Khattab yang mencambuk anaknya karena berbuat zina. Prinsip ini dapat diterapkan bila penyelenggara pendidikan sifat-sifat utama, misalnya sifat sidiq (benar atau jujur), ikhlas, amanah, ta’awun dan ramah.
D.Sistem Evaluasi dalam Pendidikan Islam
System evaluasi yang dikembangkan oleh Allah SWT dan rasul-Nya berimplikasikan pendidikan sebagai berikut :
1.    Untuk menguji daya kemampuan manusia beriman tehadap berbagai macam problem kehidupan yang dialami (Qs. Al-Baqoroh: 155).
Nä3¯Ruqè=ö7oYs9ur &äóÓy´Î/ z`ÏiB Å$öqsƒø:$# Æíqàfø9$#ur <Èø)tRur z`ÏiB ÉAºuqøBF{$# ħàÿRF{$#ur ÏNºtyJ¨W9$#ur 3 ̍Ïe±o0ur šúïÎŽÉ9»¢Á9$# ÇÊÎÎÈ  
155. dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
2.    Untuk mengetahui sejauh mana atau sampai di mana hasil pendidikan wahyu yang telah diaplikasikan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya (Qs. Al-Naml: 40),
tA$s% Ï%©!$# ¼çnyZÏã ÒOù=Ïæ z`ÏiB É=»tGÅ3ø9$# O$tRr& y7Ï?#uä ¾ÏmÎ/ Ÿ@ö6s% br& £s?ötƒ y7øs9Î) y7èùösÛ 4 $£Jn=sù çn#uäu #É)tGó¡ãB ¼çnyZÏã tA$s% #x»yd `ÏB È@ôÒsù În1u þÎTuqè=ö6uÏ9 ãä3ô©r&uä ÷Pr& ãàÿø.r& ( `tBur ts3x© $yJ¯RÎ*sù ãä3ô±o ¾ÏmÅ¡øÿuZÏ9 ( `tBur txÿx. ¨bÎ*sù În1u @ÓÍ_xî ×Lq̍x. ÇÍÉÈ  
40. berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab[1097]: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini Termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku Apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). dan Barangsiapa yang bersyukur Maka Sesungguhnya Dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan Barangsiapa yang ingkar, Maka Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".
[1097] Al kitab di sini Maksudnya: ialah kitab yang diturunkan sebelum Nabi Sulaiman ialah Taurat dan Zabur.
seperti pengevaluasian Nabi Sulaiman terhadap burung hud-hud (Qs. Al-Naml: 27).
* tA$s% ãÝàZoYy |Mø%y|¹r& ÷Pr& |MYä. z`ÏB tûüÎ/É»s3ø9$# ÇËÐÈ  
27. berkata Sulaiman: "Akan Kami lihat, apa kamu benar, ataukah kamu Termasuk orang-orang yang berdusta.

3.    Untuk menentukan klasifikasi atau tingkat hidup keislaman atau keimanan seseorang, seperti pengevaluasian Allah terhadap Nabi Ibrahim yang menyembelih Islamil putra yang dicintainya (Qs. As-Shaffat: 103-107).
!$£Jn=sù $yJn=ór& ¼ã&©#s?ur ÈûüÎ7yfù=Ï9 ÇÊÉÌÈ   çm»oY÷ƒy»tRur br& ÞOŠÏdºtö/Î*¯»tƒ ÇÊÉÍÈ   ôs% |Mø%£|¹ !$tƒöä9$# 4 $¯RÎ) y7Ï9ºxx. ÌøgwU tûüÏZÅ¡ósßJø9$# ÇÊÉÎÈ   žcÎ) #x»yd uqçlm; (#às¯»n=t7ø9$# ßûüÎ7ßJø9$# ÇÊÉÏÈ   çm»oY÷ƒysùur ?xö/ÉÎ/ 5OŠÏàtã ÇÊÉÐÈ  
103. tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ).
104. dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,
105. Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu[1284] Sesungguhnya Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
106. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
107. dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar[1285].
[1284] Yang dimaksud dengan membenarkan mimpi ialah mempercayai bahwa mimpi itu benar dari Allah s.w.t. dan wajib melaksana- kannya.
[1285] Sesudah nyata kesabaran dan ketaatan Ibrahim dan Ismail a.s. Maka Allah melarang menyembelih Ismail dan untuk meneruskan korban, Allah menggantinya dengan seekor sembelihan (kambing). Peristiwa ini menjadi dasar disyariatkannya Qurban yang dilakukan pada hari raya haji.
4.    Untuk mengukur daya kognisi, hafalan manusia dari pelajaran yang telah diberikan padanya, seperti pengevaluasian terhadap Nabi Adam tentang asma-asma yang diajarkan Allah kepadanya di hadpan para malaikat (Qs. Al-Baqarah: 31).
zN¯=tæur tPyŠ#uä uä!$oÿôœF{$# $yg¯=ä. §NèO öNåkyÎztä n?tã Ïps3Í´¯»n=yJø9$# tA$s)sù ÎTqä«Î6/Rr& Ïä!$yJór'Î/ ÏäIwàs¯»yd bÎ) öNçFZä. tûüÏ%Ï»|¹ ÇÌÊÈ  
31. dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"
5.    Memberikan semacam tabsyir (berita gembira) bagi yang beraktivitas baik, dan memberikan semacam iqab (siksa) bagi merekan yang beraktivitas buruk (Qs. Az-Zalzalah: 7-8).
`yJsù ö@yJ÷ètƒ tA$s)÷WÏB >o§sŒ #\øyz ¼çnttƒ ÇÐÈ   `tBur ö@yJ÷ètƒ tA$s)÷WÏB ;o§sŒ #vx© ¼çnttƒ ÇÑÈ  
7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya.
8. dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula.
E.Cara Pelaksanaan Evaluasi Pendidikan Islam
Evaluasi pendidikan Islam dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu evaluasi terhadap diri sendiri (self-evaluation) dan terhadap kegiatan orang lain (peserta didik).
1.    Evaluasi terhadap diri sendiri
seorang muslim, termasuk peserta didik, yang sadar dan baik adalah mereka yang sering melakukan evaluasi diri dengan cara muhasabah dengan menghitung baik buruknya, menulis autobiografi dan iventarisasi diri (self-inventory), baik mengenai kelebihan yang harus dipertahankan maupun kekurangan dan kelemahan yang perlu dibenahi. Evaluasi terhadap diri sendiri yang sesungguhnya akan mampu menggambarkan keadaan yang sesungguhnya, karena yang mengetahui perilaku individu adalah individu itu sendiri. Firman Allah SWT dalam Qs. Adz-Dzariat: 21
þÎûur ö/ä3Å¡àÿRr& 4 Ÿxsùr& tbrçŽÅÇö7è? ÇËÊÈ  
21. dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka Apakah kamu tidak memperhatikan?
2.    Evaluasi kegiatan orang lain
Evaluasi terhadap perilaku orang lain harus disertai dengan amr ma’ruf dan nahi munkar (mengajar yang baik dan mencegah yang mungkar). Tujuannya adalah memperbaiki tindakan orang lain, bukan untuk mencari aib atau kelemahan seseorang. Dengan niatan ini maka evaluasi pendidikan Islam dapat terlaksana (Qs. Al-Ashr: 3)
žwÎ) tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# (#öq|¹#uqs?ur Èd,ysø9$$Î/ (#öq|¹#uqs?ur ÎŽö9¢Á9$$Î/ ÇÌÈ   .
3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Dengan dorongan hawa nafsu dan bisikan setan, individu terkadang melakukan kesalahan danperilaku yang buruk. Ia tidak meraskan bahwa tindakannya itu merugikan dikemudian hari. Dalam kondisi ini, perlu ada evaluasi dari orang lain, agar ia dapat kembali ke fitrah aslinya yang cenderung baik. Evaluasi dari orang lain cenderung objektif, karena tidak dipengaruhi hasrat primitifnya.
F.Jenis-jenis Evaluasi Pendidikan Islam
Jenis-jenis evaluasi yang dapat diterapkan dalam pendidikan Islam ada empat macam, yaitu:
1.    Evaluasi Formatif
Evaluasi yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai peserta didik setelah ia menyelesaikan program dalam satuan bahan pelajaran pada suatu bidang tertentu. Jenis ini diterapkan berdasarkan asumsi bahwa manusia memiliki banyak kelemahan (Qs. An-Nisa’: 28),
߃̍ムª!$# br& y#Ïeÿsƒä öNä3Ytã 4 t,Î=äzur ß`»|¡RM}$# $ZÿÏè|Ê ÇËÑÈ  
28. Allah hendak memberikan keringanan kepadamu[286], dan manusia dijadikan bersifat lemah.
[286] Yaitu dalam syari'at di antaranya boleh menikahi budak bila telah cukup syarat-syaratnya.
dan pada mulanya tidak mengetahui apa-apa (Qs. An-Nahl: 78)
ª!$#ur Nä3y_t÷zr& .`ÏiB ÈbqäÜç/ öNä3ÏF»yg¨Bé& Ÿw šcqßJn=÷ès? $\«øx© Ÿ@yèy_ur ãNä3s9 yìôJ¡¡9$# t»|Áö/F{$#ur noyÏ«øùF{$#ur   öNä3ª=yès9 šcrãä3ô±s? ÇÐÑÈ  
78. dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
sehingga pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu tidak dibiasakan. Untuk itu Allah SWT menganjurkan agar manusia berkonsentrasi pada suatu informasi yang didalami sampai tuntas, mulai proses pencarian (belajar mengajar) sampai pada tahap pengevaluasian. Setelah informasi itu telah dikuasai dengan sempurna, ia dapat beralih pada informasi yang lain (Qs. Al-Insyirah: 7-8).
#sŒÎ*sù |Møîtsù ó=|ÁR$$sù ÇÐÈ   4n<Î)ur y7În/u =xîö$$sù ÇÑÈ  
7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain[1586],
8. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
[1586] Maksudnya: sebagian ahli tafsir menafsirkan apabila kamu (Muhammad) telah selesai berdakwah Maka beribadatlah kepada Allah; apabila kamu telah selesai mengerjakan urusan dunia Maka kerjakanlah urusan akhirat, dan ada lagi yang mengatakan: apabila telah selesai mengerjakan shalat berdoalah.
2.    Evaluasi Sumatif
Evaluasi yang dilakukan terhadap hasil belajar peserta didik setelah mengikuti pelajaran dalam satu catur wulan, satu semester, atau akhir tahun untuk menentukan jenjang berikutnya (perhatikan Qs al-Insyiqaq: 19, al-Qamar: 49).
¨ûãùx.÷ŽtIs9 $¸)t7sÛ `tã 9,t7sÛ ÇÊÒÈ  
19. Sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan),[1566]
[1566] Yang dimaksud dengan tingkat demi tingkat ialah dari setetes air mani sampai dilahirkan, kemudian melalui masa kanak-kanak, remaja dan sampai dewasa. dari hidup menjadi mati kemudian dibangkitkan kembali.
$¯RÎ) ¨@ä. >äóÓx« çm»oYø)n=yz 9ys)Î/ ÇÍÒÈ  
49. Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.
3.    Evaluasi Penempatan (placement)
Evaluasi yang dilakukan sebelum anak mengikuti proses belajar mengajar untuk kepentingan penempatan pada jurusan atau fakultas yang diinginkan.
4.    Evaluasi Diagnosis
Evaluasi terhadap hasil penganalisisan tentang keadaan belajar peserta didik, baik merupakan kesulitan-kesulitan atau hambatan yang ditemui dalam situasi belajar mengajar.
G.Syarat-syarat Pendidikan Islam
Syarat-syarat yang dapat dipenuhi dalam proses evaluasi pendidikan Islam adalah sebagai berikut:
1.    Validity
Tes harus dilakukan berdasrkan hal-hal yang seharusnya dievaluasi, yang meliputi seluruh bidang tertentu yang diinginkan dan diselidiki, sehingga tidak mencakup satu bidang saja. Soal-soal tes harus memberi gambaran keseluruhan dari kesanggupan anak mengenai bidang itu.
2.    Reliable
Tes yang dapat dipercaya yang memberikan keterangan tentang kesanggupan peserta didik yang sesungguhnya. Soal yang ditampilkan tidak membawa tafsiran yang macam-macam
3.    Efisiensi
Tes yang mudah dalam administrasi, penilaian, dan interpretasinya. Allah SWT berfirman dalam Qs. Al-Insiqaq: 8.
t$öq|¡sù Ü=y$ptä $\/$|¡Ïm #ZŽÅ¡o ÇÑÈ  
8. Maka Dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah,
H.Sifat, Macam-macam, dan Teknik Evaluasi Pendidikan Islam
Sifat-sifat evalusi yang dapat diterapkan dalam pendidikan Islam adalah sebagai berikut:
1.    Kuantitatif
Kuantitatif yaitu hasil evaluasi yang diberikan skor atau nilai dalam bentuk angka, misalnya 50, 79, dan 100.
2.    Kualitatif
Hasil evaluasi diberikan dalam bentuk pernyataan verbal, misalnya memuaskan, baik, cukup dan kurang. Sedang macam-macam evaluasi yang dapat diterapkan dalam Islam adalah:
a.       Tes tertulis
b.      Tes lisan
c.       Perbuatan
Aspek kognitif biasanya menggunakan tes tertulis maupun lisan, sedangkan aspek psikomotorik menggunakan tes perbuatan.
Teknik yang dapat digunakan dalam evaluasi pendidikan Islam adalah:
1.    Teknik tes
Yaitu teknik yang digunakan untuk menilai kemampuan peserta didik, meliputi pengetahuan dan keterampilan sebagai hasil belajar, serta bakat khusus dan inteligensinya. Teknik initerdiri atas:
a.    Uraian (assay test)
Baik uraian bebas (free test) maupun uraian terbatas (limited essay)
b.    Objektif tes
Dalam bentuk betul-salah (true-false), pilihan ganda (multiple choice), menjodohkan (matching), isian (complation), dan jawaban singkat (short answer)
c.    Bentuk tes lisan
2.    Nontes
Yaitu teknik yang digunakan untuk menilai karakteristik lainnya, misalnya minat, sikap dan kepribadian siswa. Teknik ini meliputi observasi terkontrol, wawancara (interview), rating scale, inventory, questionnaire, dan anecdotal accounts.









BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Evaluasi pendidikan Islam adalah suatu kegiatan untuk menentukan taraf kemajuan suatu aktivitas di dalam pendidikan Islam. Tujuan dari evaluasi adalah untuk mengetahui kadar pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran serta mengetahui tingkat perubahan perilakunya. Sedang Fungsi Evaluasi adalah untuk membantu peserta didik mengubah serta mngembangkan tingkah laku.
Ada beberapa prinsip-prinsip evaluasi diantaranya: Prinsip Kesinambungan (Kontinuitas),Prinsip Menyeluruh (Komprehensif) dan Prinsip Objektivitas. Evaluasi pendidikan Islam dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu evaluasi terhadap diri sendiri (self-evaluation) dan terhadap kegiatan orang lain (peserta didik). Jenis-jenis evaluasi yang dapat diterapkan dalam pendidikan Islam ada empat macam, yaitu: Evaluasi Sumatif, Evaluasi Formatif, Evaluasi Penempatan (placement) dan Evaluasi Diagnosis.
Dalam proses evaluasi pendidikan Islam ada beberapa syarat yang dapat dipenuhi yaitu Validity, Reliable dan Efisiensi.Selain itu ada dua sifat evaluasi yang dapat kita terapkan dalam pendidikan islam yaitu kuantitatif dan kualitatif yang dapat kita terapkan dengan teknik tes dan nontes.
B.Saran
Dengan adanya Makalah Ilmu Pendidikan Islam yang kami beri judul “ EVALUASI BELAJAR DALAM KONSEP PENDIDIKAN ISLAM” ini, kami berharap makalah ini dapat membantu mempermudah pembaca dalam memahami apa itu evaluasi belajar dalam konsep pendidikan serta dapat mengetahui tujuan, fungsi, prinsip-prinsip evaluasi, jenis-jenis evaluasi, syarat-syarat evaluasi, sifat-sifat evaluasi serta cara-cara penerapan evaluasi belajar. Namu, kami menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Baik dalam segi bahasa maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami memohon kritik dari para pembaca. Karena kritik dari pembaca akan mempermudah kami memperbaiki makalah ini.
C.Daftar Pustaka
Mujib, Abdul. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana
Basri, Hasan, dkk. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia

1 komentar:

umahjackson mengatakan...

The Star Casino Hotel, Gambling Hall in Tunica - DrmCD
The Star Casino Hotel, 포항 출장마사지 Gambling Hall in Tunica. Hotel Details. 광양 출장샵 Address, 동두천 출장마사지 T-Mobile 춘천 출장샵 Arena, T-Mobile Arena, T-Mobile Arena, T-Mobile Arena, T-Mobile 상주 출장마사지 Arena,

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar